Trik game pendekar naga


















Cara ngumpulinnya gampang, tinggal invite orang lain atau download aplikasi yang ada di app tersebut 8. Setiap hari kalian pun akan mendapat reward bila setelah di download aplikasi tersebut tidak di uninstall lagi lumayan kaan setiap hari uang kalian bertambah hehehe It really works! Home » turorial » Cara penggunaan Cheat Engine pada game offline dan online. Anda sudah punya Cheat Engine belum?? Jika belum silahkan download disini. Share this article :. Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook.

Label: turorial. February 4, at AM. March 2, at AM. March 9, at AM. March 16, at AM. March 17, at AM. March 20, at AM. March 20, at PM. March 26, at AM. March 28, at PM. April 11, at AM. April 11, at PM. April 17, at AM. April 21, at AM.

April 22, at AM. April 29, at PM. May 3, at AM. May 3, at PM. May 4, at PM. May 10, at PM. May 12, at AM. May 17, at AM. Ion Mc. May 18, at PM. May 22, at AM. May 23, at PM. Tubuh yang putih dengan payudara yang gede, kenyal dan kencang itu segera muncul di hadapan Ong Sam-kongcu, membuat napas pemuda itu mulai tersengal karena menahan diri Pek Lan-hoa menjerit kaget, tubuhnya jadi lemas dan Cepat-cepat Ong Sam-kongcu berenang mendekat, dengan tangan kiri menjepit perut nona itu, dia berenang naik ke atas permukaan.

Tiba-tiba Pek Lan-hoa merangkul punggungnya dengan kedua belah tangannya, ia tempelkan tubuhnya rapat-rapat dengan pemuda itu. Ong Sam-kongcu mengira hal itu merupakan reaksi alami dari seorang yang tercebur ke dalam air, buru-buru dia balas memeluk tubuhnya erat-erat. Kini golok sudah dicabut keluar dan sulit disarungkan kembali, Pek Lan-hoa pura-pura meronta terus ke kiri kanan, padahal secara diam-diam ia mulai persiapkan sarung golok di balik celananya secara tepat agar golok lawan nantinya bisa langsung disarungkan Gadis itu segera merasa "benda besar" di balik celana dalam pemuda itu semakin membengkak hingga tegang besar.

Entah bagaimana ceritanya, tahu-tahu "benda besar" itu sudah meloncat keluar dari balik celana, Pek Lan-hoa kegirangan, buru-buru dia menggaet punggung lawan dengan sepasang kakinya, lalu badannya ditekan ke bawah kuat-kuat. Ong Sam-kongcu bukan orang bodoh kemarin sore, sadar kalau dia sudah "dikerjai", ditambah lagi dia sendiri memang mempunyai "kebutuhan" ke situ, maka ia pun berlagak pilon dengan menggerakkan badannya semakin melekat ke tubuh gadis itu.

Pek Lan-hoa merasa malu bercampur girang, ia pejamkan sepasang matanya sambil menikmati, dalam keadaan begini ia tak berani memandang ke arah rekan lainnya. Dengan tangan kiri memeluk gadis itu, tangan kanan mendayung, pelan-pelan Ong Sam-kongcu membawa nona itu berenang ke tepi kolam, setelah itu kepada dua orang gadis yang berada di sisinya, ia berkata sambil tertawa: "Tolong bantu aku membopong dia!

Setelah naik ke tepi kolam, kedua orang gadis itu segera mengambil tiga stel pakaian yang digunakan sebagai alas untuk punggung Pek Lan-hoa, kemudian dengan menarik kedua lengannya ke atas dan disejajar-kan dipermukaan kolam, mereka mulai memeganginya kuat-kuat. Pada kesempatan itu, Ong Sam-kongcu menempelkan sepasang lututnya di tepi kolam, lalu sambil berpegangan di sisi batu, ia mulai menaik turunkan badannya Sepasang kakinya menggaet belakang punggung Ong Sam-kongcu, Pek Lanhoa pejamkan mata rapat-rapat, wajahnya bersemu merah, biarpun menahan rasa sakit karena robeknya selaput perawan, ia membiarkan majikannya berbuat sekehendak hati.

Titik noda darah mulai muncul di atas permukaan air kolam, para nona tahu Pek Lan-hoa masih perawan dan baru saja kegadisannya direnggut Ong Samkongcu, diam-diam mereka kagum kepada nona itu karena rela berkorban demi kebutuhan majikannya.

Dengan penuh bemapsu Ong Sam-kongcu menggerakkan tubuhnya naik turun, makin lama gerakannya makin cepat Tak selang berapa saat kemudian terdengar ia mendengus tertahan, lalu gerakan tubuhnya mulai melambat sebelum akhirnya berhenti. Terdengar anak muda itu menghembuskan napas lega, lalu sambil memeluk kencang tubuh Pek Lan-hoa, ia tak bergerak lagi. Betul" teriak Ong Sam-kongcu kaget, "setelah mengeluarkan cairan mani, aku memang tak boleh berendam terus di air dingin, bisa merusak kondisi badanku!

Dua orang nona itu segera menariknya kuat-kuat dan membawanya ke tepi kolam. Tampak "benda" Ong Sam-kongcu sudah tidak setegang tadi, biarpun begitu, ukurannya ternyata sungguh mengejutkan!

Dalam pada itu gadis nomor satu telah membantu Ong Sam-kongcu mengenakan pakaian. Mengawasi celana dalamnya yang sempat robek karena diterjang "barang"nya yang membesar, merah padam selebar wajah Ong Sam-kongcu, kuatir digoda para nona yang lain, selesai berpakaian buru-buru perintahnya: "Cepat bawa nona nomor enam ke dalam kamarnya" Para nona pun segera menutupi badan Pek Lan-hoa yang telanjang bulat dengan pakaian, kemudian menggotongnya balik ke dalam kamar.

Memandang bayangan tubuh kawanan gadis yang menjauh, diam-diam Ong Sam-kongcu tertawa getir, gumamnya: "Habis sudah riwayatku, gara-gara ulah Lan-hoa yang mendobrak tradisi, hari-hari berikut aku bakal kerepotan setiap malam! Angin gunung yang dingin berhembus kencang, kegelapan maiam mulai mencekam seluruh jagat, cahaya lentera mulai berkelip bagai cahaya bintang di langit. Saat dan suasana seperti ini merupakan waktu yang paling tepat untuk bersembunyi di balik selimut sambil memeluk "selimut" yang lain.

Tapi suasana dalam gedung Hay-thian-it-si justru amat riuh ramai oleh gelak tertawa dan suara nyanyian. Tampak Ong Sam-kongcu didampingi kedua belas tusuk kondenya sedang berpesta pora sambil minum arak, mendengarkan kisah pengalaman Ong Samkongcu yang luas dan suara kawanan gadis yang merdu bagai kicauan burung kenari, suasana dalam ruang utama terasa begitu hangat bagaikan berada di wilayah Kang-lam.

Tiba-tiba Pek Lan-hoa bangkit berdiri, setelah menjura di hadapan Ong Samkongcu, ujarnya lembut "Kongcu, saudaraku sekalian, untuk merayakan hari teramat bahagia hari ini, siaumoay sengaja telah menciptakan sebuah lagu baru, mohon kongcu sudi memberi petunjuk! Ong Sam-kongcu mengerti yang dimaksud gadis itu adalah hubungan badan yang telah terjadi pagi tadi, tak tahan ia tertawa tergelak: "Hahahaha Sementara lima orang gadis yang lain berdiri berjajar di belakang tubuh toacinya sembari memandang Ong Sam-kongcu dengan senyum di kulum.

Terdengar Si Ciu-ing dengan suara merdu berkata: "Kongcu, Ciu-ing bersama beberapa orang adik akan memainkan sebuah lagu "Hun-sou-ciu-mong" impian lama pengikat sukma , mohon petunjuk dari anda. Irama musik pun mulai bergema memecahkan keheningan Lima orang gadis yang berdiri di belakang Si Ciu-ing mulai menggerakkan tubuhnya yang lemah gemulai membawakan tarian yang indah mengikuti irama musik.. Dengan suaranya yang merdu, Si Ciu-ing mulai bersenandung: "Bunga rontok air mengalir, musim semi berlalu tanpa sisa, yang tampak hanya angin timur yang kejam.

Bunga mekar embun di kuncup, itulah saat yang romantis untuk bermesraan. Bila masa remaja berlalu, tak pemah akan kembali lagi, lenyap di ujung langit, hilang tak berbekas. Walet beterbangan kupu-kupu menari, suasana di musim semi sungguh menawan hati" Dengan termangu Ong Sam-kongcu menikmati alunan musik dan senandung yang merdu merayu itu, tanpa terasa ia mulai bangkit berdiri dan mengawasi wajah Si Ciu-ing dengan penuh kehangatan dan perasaan cinta yang amat mesra.

Tak kuasa sepasang kakinya mulai bergeser menghampiri nona itu. Musik masih mengalun sangat merdu, sementara Ong Sam-kongcu sudah memeluk pinggang Si Ciu-ing yang ramping dan mengikuti alunan musik, tubuhnya mulai bergeser meninggalkan ruangan. Tak selang berapa saat kemudian, ia telah membawa Si Ciu-ing masuk ke dalam kamarnya. Sambil berjalan, dengan tangannya yang terlatih dan penuh pengalaman, dia mulai melucuti pakaian yang dikenakan gadis itu satu per satu.

Baju luar, kutang, celana panjang, celana dalam Sedetik kemudian Si Ciu-ing sudah berbaring di atas ranjang dalam keadaan telanjang bulat. Ong Sam-kongcu tidak menunggu lebih lama, sambil menikmati tubuh bugil sang nona yang putih halus, dengan sepasang tetek yang besar tapi kencang itu, dia mulai melucuti pakaian sendiri satu per satu, tak lama kemudian dia pun sudah dalam keadaan bugil.

Dengan lidahnya yang basah pemuda itu mulai menjilati seluruh bahu Si Ciuing, sementara tangan kanannya mulai meraba dan menggerayangi sekujur badan si nona, meremas sepasang payudaranya, membelai pusarnya, lalu turun Si Ciu-ing mulai terangsang, peluh mulai bercucuran membasahi tubuhnya, ia merasa geli tapi nikmat Melihat gadisnya mulai gemetar, Ong Sam-kongcu makin terangsang, dari bahu, dia mulai menjilati punggung dan tengkuk si nona.

Ong Sam-kongcu mengerti, walaupun Si Ciu-ing masih perawan, namun rangsangan yang dia lakukan membuat si nona terangsang dan mulai tak tahan, ia pun mulai berbaring di sisi tubuhnya seraya memanggil: "Adik Ing!

Dengan lembut Ong Sam-kongcu menempelkan tubuhnya di atas badan si nona, terasa payudaranya yang hangat, lembut tapi penuh kekenyalan mulai menempel di atas badannya, ia tak tahan dan segera memeluknya erat-erat. Menyusul kemudian ia mulai menciumi seluruh jidatnya, kelopak matanya, ujung hidungnya, sepasang bibirnya dan berhenti di telinganya, dimana dia mulai menjilat, menggigit dan menghisapnya pelan-pelan.

Si Ciu-ing semakin gemetar, tak kuasa badannya mulai menggeliat tiada hentinya. Dengan sepasang bibirnya, Ong Sam-kongcu menciumi bibirnya yang panas dengan penuh bemapsu, Si Ciu-ing mendesis, tiba-tiba dia balas merangkul tubuh Ong Sam-kongcu, memeluk kencang dan balas mencium pemuda itu dengan penuh bernapsu.

Bibir bertemu bibir, lidah bertemu lidah Ong Sam-kongcu dengan tangan kirinya membelai lembut punggung dan pinggulnya, ia merasa tubuh nona itu sangat halus, lembut dan penuh daya rangsang yang memikat. Belaian itu membuat Si Ciu-ing semakin bemapsu, dia cium pemuda itu makin buas, menciuminya hingga nyaris tak mampu bernapas, kemudian setelah melepaskan ciumannya, ia mulai berbaring terengah-engah. Dengus napas yang memburu membuat sepasang payudaranya yang putih montok ikut gemetar keras, Ong Sam-kongcu tidak berdiam diri, mengawasi payudara si nona yang bergetar naik turun, terutama sepasang puting susunya yang mulai mengeras dan berdiri rhenantang, ia merasa hawa napsunya makin membara, ia mulai tak sanggup menahan diri lagi Dengan bibirnya yang hangat dia mulai menghisap puting susu sebelah kanan yang mengeras, sementara tangan kirinya mulai membelai, meraba Seperti tersambar kilatan halilintar Si Ciu-ing gemetar keras, hisapan pada puting susunya membuat ia merasa geli Yang lebih menyiksa lagi, ternyata Ong Sam-kongcu bukan cuma menghisap, dia mulai menggigit puting susunya yang sedikit lebih besar dari kacang itu dengan bernapsu, biarpun gigitan itu ringan dan merangsang, tapi si nona merasa amat geli, gatal dan aneh sekali Tiba-tiba Si Ciu-ing merasa seperti ingin "kencing", tak tahan ia mulai bersin berulang kali.

Menyaksikan hal itu, dengan tangan kirinya Ong Sam-kongcu segera meraba "lubang surga" di antara sepasang paha si nona, dengan cepat dia dapati semacam cairan basah yang licin tapi lengket telah membasahi sekeliling tempat itu, tak tahan pikirnya: "Tak salah orang berkata, semakin montok seorang nona, semakin gampang ia mencapai "puncak"nya!

Si Ciu-ing merasa amat sakit, terutama ketika "tombak" lawan mulai mengoyak jaring tipis miliknya Ong Sam-kongcu merasakan Kenikmatan yang luar biasa muncul dari ujung "tombak"nya langsung menyebar ke sekujur badan, ini membuat dia semakin bernapsu untuk menghisap, menjilat dan menggigit sepasang puting susu nona itu.

Si Ciu-ing mencengkeram ujung bantalnya kuat-kuat menahan rasa sakit dan pedih yang amat sangat, terutama ketika ujung "tombak" lawan mulai menembusi "jaring" pertahanannya, dia hadapi "serangan" lawan dengan penuh ketegangan Menurut yang dia ketahui, robeknya selaput perawan seorang gadis adalah saat yang paling sakit dan menderita, bahkan ada sementara orang tak mampu turun dari ranjang selama tiga hari sebelum rasa sakit itu dapat di atasi, karena itu dia tingkatkan kewaspadaan untuk menghadapi serangan itu.

Untung sekali Ong Sam-kongcu bukan termasuk kekasih yang kelewat terburu napsu, dia selalu memperhitungkan penderitaan lawan, pemuda itupun bukan termasuk lelaki golongan "kereta cepat" yang ingin terburu-buru sampai di tempat tujuan. Kenyataan ini membuat Si Ciu-ing diam-diam menghembuskan napas lega, tak lama kemudian rasa geli, gatal dan kesemutan sekali lagi menyelimuti sekujur badannya.

Tak kuasa lagi dia mulai menggeliat, mulai bergerak, mulai mengimbangi gerak tubuh lawan Tangan yang semula dipakai untuk mencengkeram Ujung bantal, kini digunakan untuk memeluk punggung Ong Sam-kongcu. Entah berapa lama sudah lewat Sepasang tangannya yang semula dipakai untuk memeluk punggung Ong Sam-kongcu, kini mulai bergeser turun, bergeser ke atas pinggulnya bahkan secara pelan-pelan rnulai membantu gerakan pinggul pemuda itu agar bisa menghujam lebih ke bawah Dengan gerakan "mengikuti arus mendorong sampan" Ong Sam-kongcu membiarkan tombaknya menusuk "lubang surga" gadis itu dalam-dalam.

Semakin ditusuk, ujung tombak yang menembusi "lubang surga" lawan menghujam makin dalam sehingga akhirnya hampir seluruh badan "tombak" terbenam dalam tubuh lawan Dalam posisi seperti ini, Ong Sam-kongcu tak mau membuat gadis pujaannya mengerang kesakitan, dia berusaha agar nona itu bebas dari penderitaan. Sekali lagi dia cium bibir nona Si dengan penuh kemesraan, menjilat, mencium dan menghisap ujung lidahnya.

Si Ciu-ing balas mencium pemuda itu dengan penuh napsu. Biarpun gerakannya masih kaku dan terasa asing, namun penuh mengandung kehangatan cinta dan napsu yang membara. Selama hidup belum pernah Si Ciu-ing mengalami kejadian seperti ini, apalagi dalam hubungan antara laki dan perempuan, hakekatnya dia hanya seekor ayam yang tercebur dalam sumur, sarna sekali tak punya pengetahuan apalagi pengalaman, mendengar pun belum pernah. Tahu kalau gadis itu tak punya pengalaman, Ong Sam-kongcu mulai memberi petunjuk dan kursus kilat, tak sampai seperminum teh kemudian Si Ciu-ing yang pintar segera dapat menguasai tehnik itu dan mempraktekkan dengan sempurna.

Sepasang ujung lidah pun sebentar masuk sebentar keluar, dalam bibir masing-masing saling menggaet saling menghisap dan saling menggigit Menggunakan kesempatan itu diam-diam Ong Sam-kongcu mulai menaik turunkan tubuhnya beberapa kali, dia segera dapat merasa kalau "jalanan mulai becek dan basah" bahkan "lorong jalan" itu sudah semakin longgar ketimbang tadi, maka dia pun rnulai beraksi dengan menggoyangkan tubuhnya, bukan cuma naik turun, bahkan mulai memutar sambil menekan.

Kalau semula Si Ciu-ing belum berani melakukan gerak balasan, kini dia mulai aktif berperan, pinggulnya ikut bergoyang sambil berputar mengimbangi gerakan tubuh lawan Begitu asyiknya mereka "bertempur" hingga siapa pun tak tahu sejak kapan irama lagu di luar gedung sudah berhenti berbunyi. Beruntun tiga hari tiga malam Ong Sam-kongcu tak pernah bergeming selangkah pun dari dalam kamar tidur Si Ciu-ing. Malam itu untuk kesekian kalinya mereka bertempur sengit, setengah jam kemudian mereka berdua sama-sama "terluka dan mengucurkan darah" hingga mesti tergeletak lemas di ranjang.

Saat itulah terdengar Si Ciu-ing berbisik lirih: "Kongcu, aku Mereka semua mencintaimu, apa yang harus kau lakukan terhadap mereka? Hari kedua, baru saja tengah hari menjelang tiba, Ong Sam-kongcu didampingi dua belas tusuk konde emas sedang melukis di depan gununggunungan, tiba-tiba Ong tua, congkoan dari perkampungan muncul dan memberi laporan: "Kongcu, di luar kedatangan seorang tamu yang mengaku dari marga Go ingin berjumpa dengan kongcu!

Apa tidak membawa kartu nama? Begitu mendengar kata "terima kasih", tiba-tiba saja tubuh Ong Sam-kongcu gemetar keras, apalagi setelah melihat jelas paras muka orang itu, tak kuasa ia menjerit tertahan: "Aah, rupanya kau! Waktu itu, dua belas tusuk konde emas masih berdiri di muka gununggunungan, tapi perhatian mereka sesungguhnya tertuju keluar pintu, mendengar suara benturan yang nyaring, serentak mereka memburu tiba, para gadis mengira majikannya terkena bokongan.

Dalam pada itu Si Ciu-ing telah mengamati wajah Go Hoa-ti beberapa saat, dari logat bicaranya dia tahu lawan adalah seorang nona yang sedang menyaru, maka ia pun menegur "Kongcu, tolong tanya apa kau kenal dengan Kim-leng-lihiap pendekar wanita dari kota Kim-leng? Rambutnya yang hitam panjang mengkilap segera terurai di atas bahunya.

Semua orang merasa pandangan matanya jadi silau, diam-diam mereka menaruh rasa kagum akan kecantikan wajahnya yang luar biasa. Terutama Ong Sam-kongcu, dia sampai tertegun menyaksikan kecantikan wajah gadis itu. Tiba-tiba Si Ciu-ing berbisik: "Kongcu, di luar angin sangat deras, lebih baik undang masuk lebih dulu nona Go ke ruang tengahi" "Aaah, betul" kata Ong Sam-kongcu agak gugup, "nona Go, silahkan masuk!

Kemudian setelah memperhatikan sekelilingnya, katanya lagi dengan suara merdu: "Kau memang pantas menyandang julukan sebagai "To-cing Kongcu" tuan muda romantis yang menggetarkan sungai telaga, tak nyana di tengah bukit yang terpencil pun bisa membangun sebuah gedung semegah ini.

Mendengar ucapan tersebut ia segera tertawa lantang: "Hahaha Kalian sudah saling mengenal? Melihat hanya dia dan Ong Sam-kongcu yang duduk di bangku, sementara dua belas gadis itu hanya berdiri, tak tahan Go Hoa-ti bertanya: "Cici semua, kalian tidak ikut duduk? Sepeninggal kawanan gadis itu, Go Hoa-ti baru berkata sambil tertawa: "Kongcu, tampaknya mereka sangat penurut?

Nona, ada urusan apa tiba-tiba kau muncul di sini hari ini? Apa yang telah terjadi? Selama ini si nona selalu bersikap acuh terhadap Ong Sam-kongcu, bahkan tak pernah menanggapi luapan perasaan cintanya, mengapa tiba-tiba ia berubah sikap? Diam-diam Go Hoa-ti merasa sangat bangga, tapi di luaran katanya manja: "Kongcu, kehadiranku tak akan merusak hubunganmu dengan para gadis lain bukan?

Membaca tulisan "Ti-wan" kebun Go Hoa-ti yang terpampang di atas pintu berbentuk bulat itu, tiba-tiba Go Hoa-ti merasa badannya gemetar keras, setelah menghela napas katanya: "Kongcu, ternyata kau tak pernah melupakan aku!

Baik bentuk kebun bunga maupun bentuk ruang tamu, kamar tidur serta kamar baca, hampir semuanya persis seperti keadaan rumahnya, bahkan termasuk perabot serta hiasan dinding pun tak ada bedanya, tak kuasa lagi sepasang matanya berkaca-kaca. Tiba-tiba ia menubruk ke dalam pelukan pemuda itu sambil terisak: "Kongcu, aku sudah kelewat banyak berhutang kepadamu!

Siaumoay merasa tak sanggup menerima semua kebaikanmu Tak selang berapa saat kemudian pakaian di bagian dada Ong Sam-kongcu sudah basah oleh air mata. Tapi Ong Sam-kongcu seperti tidak merasa, rasa gembira yang luar biasa membuat dia melupakan segala-galanya Akhirnya Ong Sam-kongcu berhasil menyunting seorang gadis sebagai istri sahnya, dia menikah dengan Go Hoa-ti!

Sebetulnya Ong Sam-kongcu ingin mengundang segenap sahabat dan rekan baiknya untuk merayakan pesta pernikahan itu, namun usul itu ditampik Go Hoa-ti, maka dari itu tamu yang hadir dalam pesta tersebut, hanya dua belas orang tusuk konde emas yang mendelu di dalam hati serta dua puluhan orang tamu undangan. Setelah pesta berlangsung setengah harian, tiba waktunya para tamu mengiringi sang pengantin masuk ke kamar, selesai mengucapkan selamat, semua tamu pun berpamitan. Begitu juga dengan dua belas tusuk konde emas, diiringi wajah yang kaku dan lesu, mereka balik ke dalam kamar masing-masing, di situlah mereka baru berani menyeka air mata yang telah berlinang sejak tadi.

Di antara mereka, Si Ciu-ing yang merasa paling sedih bercampur bimbang, karena ia temukan "Ang-sianseng atau tuan merah" yang tiap bulan datang berkunjung secara rutin, tiba-tiba menyatakan mogok bekerja! Dia telah hamil! Tapi kongcu mereka telah kawin secara resmi dengan nona Go. Apa yang akan terjadi dengan dirinya?

Haruskah janin dalam kandungannya dipertahankan, atau lebih baik dipaksa keluar? Tentu saja harus dipertahankan! Tapi dirinya masih berstatus seorang gadis perawan, seorang gadis bangsawan yang belum bersuami, apa jadinya bila si jabang bayi telah lahir nanti? Apakah nona Go bersedia menerimanya? Makin dipikir perasaan hatinya makin pedih, akhirnya pecahlah isak tangisnya yang memilukan hati.

Sementara itu Ong Sam-kongcu sedang memeluk Go Hoa-ti di dalam kamar pengantin, sambil minum arak, mereka saling merayu dan saling berangkulan. Tak lama kemudian kedua orang itu sudah dalam keadaan mabuk oleh air kata-kata.

Dalam keadaan begini, sepasang pengantin itu mulai saling berpelukan dalam keadaan bugil, tanpa mengalami hambatan apa pun "tombak" Ong Sam-kongcu langsung bersarang di dalam "liang naga". Tapi begitu "tombak" dihujamkan, ia jumpai "jalan lorong" sangat lebar, selain tak ada hambatan, lalu lintas dapat berlalu sangat lancar, dengan gagah berani dia melangkah lebih ke dalam.

Kalau bicara menurut aturan, bila nona itu benar-benar masih perawan, "liang naga'nya pasti sempit, banyak alat jebakan dan sukar dilalui, setiap langkah dan gerakannya harus dilakukan berhati-hati dan amat lambat, sebab kalau dilalui secara kasar, "banjir darah" bakal terjadi Tapi kenyataannya sekarang, bukan saja "semua jebakan" telah terbuka, "lorong rahasia" pun sangat lebar dan gampang dilalui, jangan-jangan Sementara itu, Go Hoa-ti mengimbangi gerakan pasangannya dengan penuh bemapsu, walaupun goyangan pinggulnya menggila, napasnya terengah-engah, namun secara diam-diam ia letakkan sepasang tangannya di bagian bawah perut, seakan tak disengaja saja, dia selalu menghindari tekanan tubuh Ong Sam-kongcu yang kelewat keras di atas perutnya.

Berapa genjotan kemudian, lagi-lagi dia masukkan ujung jarinya yang berdarah ke dalam lubang rahasia sendiri, mengikuti gerakan tubuh Ong Samkongcu yang masih bergoyang tiada hentinya, ia nodai cairan mereka berdua yang telah berbaur itu dengan tetesan darahnya.

Setelah berjuang berapa saat, akhirnya Ong Sam-kongcu mulai mengerang keras sambil menyerahkan "cairan kental"nya ke dalam liang musuh. Menggunakan kesempatan itu Go Hoa-ti mendorong tubuhnya dari atas badan sendiri, lalu sambil miringkan badan ke arah lain, cepat ia hentikan pendarahan ujung jari sendiri. Ketika Ong Sam-kongcu melihat di atas kain putih ternoda oleh "cairan kental" miliknya yang bercampur dengan noda darah, diam-diam ia merasa kegirangan, pikirnya: "Aaah, akhirnya aku berhasil menikmati keperawanan adik Ti!

Keesokan malamnya ketika Ong Sam-kongcu kembali minta "jatah", setelah agak sangsi sejenak akhirnya dengan senyuman yang dipaksakan Go Hoa-ti melepaskan seluruh pakaian sendiri hingga bugil.

Ketika "tombak" mulai menghujam ke dalam "liang"-nya, meskipun Go Hoa-ti ikut menikmati dengan bernapsu, namun keningnya tampak berkerut, seakan sedang menahan sakit. Melihat itu buru-buru Ong Sam-kongcu menegur: "Adik Ti, bagian mana vang sakit? Tapi Ong Sam-kongcu sendiri tidak memasukkan ke dalam hati, karena tiap hari istrinya selalu menemaninya main catur, melukis, membuat pantun dan melayani semua kebutuhannya dengan senyuman yang menggairahkan. Dia tidak pergi berenang pagi!

Dia pun tidak lagi berlatih silat! Tiap hari kerjanya hanya mendekap istrinya di dalam kebun Ti-wan. Waktu berlalu amat cepat, dalam sekejap mata tiga bulan telah berlalu. Hari ini ketika Ong Sam-kongcu sedang duduk bersantai bersama Go Hoa-ti, tiba-tiba terdengar ia mendengus tertahan sembari memegangi perutnya dengan kening berkerut, buru-buru dia menegur: "Adik Ti, kenapa kau?

Tapi sewaktu sinar matanya tertuju di atas pefuinya yang mulai menonjol besar, tergerak perasaan hatinya, terkejut bercampur girang serunya tertahan: "Jadi kau Mendengar itu Ong Sam-kongcu segera menghentikan goyangannya, dengan amat lembut dia bopong perempuan itu ke atas ranjang, lalu setelah membaringkan tubuhnya, menyelimuti badannya dengan sangat hati-hati. Siapa sangka ketika tiba di halaman depan, di tempat itu tak nampak sesosok bayangan manusia pun, beruntun dia masuk ke dalam tiga buah kamar tidur, tapi semuanya tak berpenghuni.

Sementara sedang kesal, tiba-tiba ia mendengar suara Si Ciu-ing sedang muntah di dalam kamarnya. Menyusul kemudian terdengar Pek Lan-hoa berkata dengan nada kuatir: "Toaci, coba makan sebutir kiam-bwe, mungkin rasa mualmu agak berkurang!

Melihat paras muka Si Ciu-ing pucat pias, buru-buru ia menegur dengan agak panik: "Adik Ing, kenapa kau? Beberapa kali rekan-rekannya ingin melaporkan kejadian ini kepada Ong Samkongcu, tapi setiap kali selalu dicegahnya. Tak heran kalau hatinya menjadi sedih bercampur girang setelah mendengar pertanyaan majikannya kali ini yang penuh perhatian, tak kuasa lagi air mata jatuh bercucuran, tak sepatah kata pun sanggup diucapkan.

Melihat hal ini Ong Sam-kongcu semakin menaruh rasa iba bercampur sayang, duduk di sampingnya sembari memeluk badannya, kembali dia bertanya: "Adik Ing, kenapa wajahmu pucat dan kondisi badanmu amat lemah? Aku sangat gembira! Aku benar-benar telah menyiksamu!

Dengan adanya perkataan dari Ong Sam-kongcu itu, Si Ciu-ing merasa hatinya lega sekali. Rasa risau, sedih, murung, panik dan tak tenang yang dideritanya selama berapa hari belakangan, seketika hilang lenyap tak berbekas, tanyanya dengan suara lembut: "Kongcu, ada urusan apa kau muncul kemari secara tiba-tiba? Sesudah mengucapkan terima kasihnya, kembali Ong Sam-kongcu berkata: "Adik Ing, selanjutnya kau harus banyak istirahat, banyak makan makanan bergizi, jangan sampai bayi dalam kandunganmu jadi kurus.

Go Hoa-ti melahirkan seorang bayi perempuan yang berwajah cantik dan bertubuh halus. Sebulan setengah kemudian, Si Ciu-ing melahirkan juga seorang bayi lelaki yang gemuk dan sehat.

Dua belas tusuk konde emas sangat gembira. Ong Bu-ciau! Sejak pagi hingga malam gedung pesanggrahan hampir selalu diramaikan teriakan nyaring Ong Bu-ciau. Dua belas tusuk konde emas saling berebut merawat Ong bu-ciau, asal dia menangis maka sebelas tusuk konde berebut menggantikan popok bayinya yang basah oleh air kencing. Seandainya mereka semua bisa "menyusui", mungkin Si Ciu-ing tak akan mendapat kesempatan untuk bertemu dengan putranya. Ong Sam-kongcu sebagai seorang bapak, tentu saja gembira sekali menyaksikan hal ini.

Orang bilang: "ibu terhormat karena sang putra", begitu juga dengan posisi Si Ciu-ing, gara-gara Ong Bu-ciau, posisinya dalam pandangan Ong Sam-kongcu pun ikut terkatrol. Ong Sam-kongcu tidak lagi sepanjang hari mengendon dalam kebun Ti-wan, saban hari, paling tidak selama tiga hingga empat jam dia selalu meluangkan waktunya berada di halaman muka. Tanpa terasa setengah tahun sudah lewat.

Dua orang bocah itu betul-betul menikmati perawatan yang prima di dalam gedung, sehingga bukan saja kondisi badannya jauh lebih sehat ketimbang bayi kebanyakan, mereka pun jauh lebih lincah dan cekatan.

Biarpun Ong Bu-ciau dilahirkan sebulan setengah lebih lambat ketimbang Ong Bu-jin, namun perawakan tubuhnya jauh lebih sehat dan lebih lincah ketimbang encinya, melihat hal ini diam-diam dua belas tusuk konde merasa kegirangan karena tak sia-sia pengorbanan mereka selama ini. Malam itu rembulan tampak amat cerah menyinari angkasa, Ong Sam-kongcu dengan mengenakan mantel kulitnya sedang berjalan di dalam kebun sambil menikmati keindahan malam.

Istri tercinta, gundik tersayang, putra putri yang sehat, semuanya membuat kehidupannya terasa lebih bahagia dan nikmat. Tiba-tiba dari kejauhan sana, di atas jembatan kecil, ia mendengar ada suara wanita sedang berbisik-bisik, dengan perasaan keheranan Ong Sam-kongcu segera membatin: "Aneh! Sudah begini malam kenapa adik kelima dan adik keenam masih berada di situ? Apa yang sedang mereka bicarakan? Terdengar Pek Lan-hoa sedang berkata dengan suara lirih: "Ngo-ci enci kelima , ternyata kau pun merasa kalau wajah Bu-jin sama sekali tak mirip dengan kongcu kita?

Padahal sudah lama aku menyimpan perasaan itu, hanya tak berani kuutarakan. Padahal toaci berhubungan intim lebih duluan dengan kongcu, tapi anehnya kenapa justru nona Go yang melahirkan oroknya lebih duluan? Coba kuhitung Betul, paling tidak toaci satu bulan setengah lebih cepat ketimbang nona Go pertama kali berhubungan intim dengan kongcu, tapi nona Go justru melahirkan satu bulan setengah lebih awal ketimbang toaci, aneh, kenapa bisa selisih waktu begitu jauh?

Bila dihitung secara keseluruhan, berarti paling tidak ada selisih waktu dua setengah bulan! Kongcu adalah orang yang mengawininya, dia pasti jauh lebih tahu ketimbang kita, bila dia pun tidak bilang apa-apa, berarti semuanya tak ada masalah, siapa tahu dia memang melahirkan prematur? Ngo-ci, sewaktu nona Go melahirkan, kebetulan aku pun hadir di situ, bila dilihat dari kulit wajah Bu-jin yang menghitam, jelas usia si jabang bayi sudah lebih dari cukup!

Semua pembicaraan kedua orang nona itu terasa selalu mengiang di sisi telinganya. Mungkinkah semua yang dibicarakan itu benar? Selama ini aku selalu mencintainya setulus hati, kenapa ia membalas demikian terhadapku?

Pasti tidak mungkin! Tapi wajah Jin-ji yang berbeda serta saat kelahiran adik Ti yang lebih awal Haruskah aku menghibur diri sendiri dengan mengatakan bahwa semuanya hanya rekayasa belaka?

Dengan penuh penderitaan dia bungkukkan badannya, ia sembunyikan raut wajah sendiri di balik telapak tangan. Angin malam berhembus amat kencang, hawa dingin yang merasuk dalam tulang bagaikan pecut yang tiada hentinya melecuti perasaan hati Ong Samkongcu yang lemah, dia merasa hatinya mulai berdarah, perasaannya tercabikcabik Akhirnya dengan perasaan lemas ia menjatuhkan diri berbaring di atas permukaan tanah yang dingin.

Go Hoa-ti, Si Ciu-ing beserta sebelas tusuk konde tergopoh-gopoh berlari ke tempat kejadian. Baru saja Go Hoa-ti akan mengerahkan hawa murninya untuk menolong, tibatiba terdengar Si ciu-ing berkata: "Nyonya, aku mengerti sedikit ilmu pertabiban, bagaimana kalau kita antar dulu kongcu ke dalam kamarnya?

Habis berkata dia balik ke kamar sendiri mengambil kotak obat, kemudian balik lagi ke kamar Ong Sam-kongcu. Waktu itu Ong Sam-kongcu sudah dibaringkan di atas ranjang, sementara kawanan gadis yang lain menanti dalam kamar dengan gelisah. Si Ciu-ing dengan menggunakan jari tengah dan telunjuk menekan nadi di pergelangan kanan Ong Sam-kongcu lalu sambil memejamkan mata memeriksanya dengan seksama.

Tak selang berapa saat kemudian, ia baru membuka kembali matanya dan berkata sambil menghembuskan napas lega- "Untung kongcu hanya sedikit terserang hawa dingin, asal minum obat dan beristirahat sejenak, keadaan akan membaik dengan sendirinya.

Setelah itu katanya lagi dengan suara lirih: "Nyonya, pergilah beristirahat, serahkan ini kepada kami untuk berganti menjaganya! Memandang hingga bayangan tubuhnya lenyap dari pandangan, Pek Lan-hoa baru mendengus seraya mengomel: "Benar-benar tak tahu budi, bagaimanapun, tinggallah sedikit lebih lama sebelum pergi, percuma kongcu begitu menyayangi dirinya! Kongcu sudah minum obat, asal keluar keringat, dia pasti akan mendusin, biarpun tak mengerti ilmu silat, rasanya tak sulit untuk merawatnya.

Sementara si budak Jin kan dirawat bibi Ong, kapan sih dia pernah ikut campur? Aku rasa dia memang tak berminat ke situ, toaci, kau Melihat para gadis tak ada yang menjawab, kembali Si Ciu-ing melanjutkan: "Aku masih ingat sewaktu kemarin sore bermain dengan Cau-ji, dia nampak sangat gembira, tapi barusan, aku merasa denyut nadinya sangat cepat dan memburu, seakan-akan ada sebuah masalah besar yang mengganjal perasaan hatinya.

Oyaa, toaci, kau pandai ilmu pengobatan, boleh aku bertanya tentang satu hal? Setelah tarik napas panjang, dengan wajah serius Han Gi-ang berkata: "Berkat perlindungan dan karma baik nenek moyangnya, di kemudian hari bukan saja anak Cau akan termashur, dalam hal percintaan pun akan jauh lebih bahagia ketimbang kongcu, tetapi dia mesti pergi jauh meninggalkan desa kelahiran bila ingin meraih sukses besar. Bab II. Pek Lan-hoa termenung sambil berpikir sejenak, kemudian kembali tanyanya: "Adik, menurut penglihatanmu, bagaimana penghidupan rumah tangga kongcu kita di kemudian hari?

Hahaha Akhir tahun ini? Ooh, bukankah tinggal dua bulan lagi? Mendadak terdengar Ong Bu-ciau menjerit keras, bagai menerima "tanda bahaya" serentak kawanan perempuan itu berebut lari menuju ke asal suara itu. Sepeninggal kawanan perempuan itu, terlihat Ong Sam-kongcu pelan-pelan membuka matanya, dua titik air mata tak terasa meleleh membasahi ujung matanya, membasahi bantal dan seprei.

Ya, siapa percaya Ong Sam-kongcu yang selalu diliputi gelak tertawa, kini justru melelehkan air mata? Ketika pil pemberian Si Ciu-ing tertelan ke dalam perutnya tadi, dengan hawa murninya yang sempurna tidak selang berapa saat kemudian ia sudah sadar dari pingsannya.

Kebetulan waktu itu ia mendengar Si Ciu-ing sedang berbicara dengan Pek Lan-hoa masalah dirinya dengan Go Hoa-ti, maka dia pun pura-pura pingsan untuk mencuri dengar pembicaraan mereka. Kini, setelah para gadis berlalu, dia mulai tak kuasa menahan rasa sedihnya hingga air mata pun jatuh bercucuran.

Dalam pada itu dua belas tusuk konde emas pun tidak mengurusi Ong Samkongcu, karena sewaktu mereka balik ke situ dilihatnya pemuda itu sedang mengatur pernapasan. Sesaat kemudian terdengar ia berkata dengan suara dalam: "Sungguh menyenangkan! Adik Ing, bibi Ong, biarkan mereka berada di sini sejenak lagi!

Mengawasi dua orang bayi di hadapannya, Ong Sam-kongcu merasa semakin dipandang semakin merasa ada yang tak beres, ia merasa walaupun kedua orang bocah itu sama bagusnya namun bentuk wajah mereka justru memiliki ciri yang sama sekali berbeda.

Ketika ia perhatikan Ong Bu-ciau, makin dipandang ia merasa semakin wajah bocah itu semakin mirip dirinya. Sebaliknya ketika perhatikan Cng Bu-jin, makin dipandang ia merasa semakin ada yang tak beres. So hati" kalo punya Emas belanja sembarangan Yah.

Kalo Stempel belinya pakai Honor. Stempel Jun Harganya Honor. Mendapatkan Exp Banyak Yaw Xp banyak cepet naik lv. Tapi kalo armor sudah emas,nanti kalo mau ningkatin Lvnya maka armor akan kembali jadi armor warna UNGU. Kupon banyak didapet dari : Socoo menculik kalo dapet selamatin SunShangXiang.

Main dadu kalo lucky biar dapet peti" bagus banyak yang isi kupon Nanman kalo untung dapet bunuh gajah" dan orang" kyk etnis papua nya Buka peti harga Bagi watak gak jelas 7. Taktik Taktik gunanya buat nambah DT daya tempur biar lebih kuat.

Bisa menang 2 sampai 3x Kemudian semua keluar gunting. Kemudian semua keluar batu. Ataupun jika pada sikon tertentu bisa mencoba cara dibawah: 1. Lawan 3 Jedral roh biru: Semua keluar gunting. Kemungkinan menang semakin besar. Jika jendral terakhir imbang 2x. Dalam 1 kali adu sudah menang 2 x, dan terakhir ketemu Guojia. Dalam 1 kali adu sudah menang 2 x, dan terakhir ketemu XunYu.

Kalau sudah 2x kalah berturut2. Langsung coba klik 10 x hadap arak. Cara Kedua: Gunting-Batu-Gunting-Kertas, kalau pas ada yang sama tukar urutannya jadi Batu-batu-gunting-batu-batu-kertas, dan kalau pas memakai urutan kedua ada yang sama balik lagi ke urutan yang g-b-g-k. Mustika tingkat 1 diperlukan minimal roh emas, dan Mustika tingkat 2 diperlukan minimal roh emas. Dan setelah dapat 1 mustika langka, berhenti pecah guci dan tunggu sampai event harian yang berikutnya selesai 15menit baru mulai pecah guci lagi.

Menyesuaikan waktu di game agar bisa ikut event" di game : Event harian dan quest dalam Pendekar Naga sesuai dengan WIB.. Trus restart komputer.. Setelah mencapai exp. Tertentu jumlah bintang pet akan naik, setelah jumlah bintang mencapai 10, pet akan berevolusi dan memiliki wujud yang baru.

Semakin banyak jumlah bintang pet semakin tinggi pula status tambahan mereka. Gunakan kekuatan dan strategimu untuk mengalahkan mereka! Setelah lvl. Roh jendral dibagi 3 warna : Biru, ungu dan emas. Adu minum dengan jendral tertentu akan mendapat roh jendral warna tertentu juga. Roh jendral berguna untuk merekrut jendral dan menukar Mustika.

Hanya ketua dan wakil ketua legion yang bisa melakukan Summon. Klik icon Cek Poin untuk masuk ke window khusus. Sistem akan memberi kesempatan melempar dadu setiap harinya. Pemain juga mendapat kesempatan tambahan bila mengundang pemain lain dari fraksi sama untuk bermain. Disarankan untuk bergabung ke fraksi secepatnya. Akan ada misi tertulis di tiap poinnya. Tiap hari tkr Gem 3 kali 3. Tiap hari tkr Perak 3 kali 4.

Tiap hari tkr Gem 3 kali 5. Tiap hari tkr Perak 6 kali 6. Tiap hari tkr Gem 10 kali 5. Tiap hari tkr Perak 10 kali 6. Hak buat item bagus 7. Buka fungsi 1 klik hadap arak 8. Tiap hari tkr Gem 15 kali 5. Tiap hari tkr Perak 15 kali 6. Buka fungsi 1 klik hadap arak 7. Perkuat armor tanpa CD 8. Hak buat item bagus 9.

Tiap hari tkr Gem 20 kali 5. Tiap hari tkr Perak 20 kali 6. Perkuat armor tanpa CD 7. Standy misi tanpa CD 8. Buka fungsi 1 klik hadap arak 9. Hak buat item bagus Tiap hari tkr Gem 30 kali 5. Tiap hari tkr Perak 30 kali 6. Tiap hari tkr Gem 40 kali 5. Tiap hari tkr Perak 40 kali 6. Efek perkuat armor 2x Tiap hari tkr Gem 60 kali 5. Tiap hari tkr Perak 60 kali 6. Tiap hari tkr Gem 80 kali 5. Tiap hari tkr Perak 80 kali 6. Tiap hari tkr Gem kali 4. Tiap hari tkr Perak kali 5.

Perkuat armor tanpa CD 6. Standy misi tanpa CD 7. Efek perkuat armor 2x 9. Karakter mencapai Poin Kubu menentukan kalah menangnya kubu tersebut.

Makin tinggi Reputasi Pribadi makin banyak pula hadiah yang didapat. Fungsi ini terbuka setelah karakter pemain mencapai lvl. Pada window khusus penyegelan, pemain dapat melihat atribut tambahan dan level Gem secara jelas. Bila berhasil menghabisi pasukan sekelilingnya dalam waktu tertentu, boss akan keluar, bila melewati waktu yang ditentukan, boss akan mundur.

Setelah mencapai lvl. Setelah menyelesaikan tugas, nantinya akan ada 2 fitur baru yang terbuka: 2. Dan juga akan mendapatkan Exp Penguasaan yang bisa dilihat dari bagian chat all sistem. Fitur Perang Klasik juga ada sistem seperti Kitab tertutup, yang bisa di klik melalui Kait, tetapi bedanya tertutup dalam Perang Klasik membutuhkan utus militer.

Dan juga akan ada hadiah bagi Jendral pertama yang berhasil menyelesaikan seluruh Check Point yang ada di dalam Perang Klasik!! Taktik Untuk fitur Taktik, setelah update patch akan ada efek tertentu sesuai dengan buku taktik Atk yang dipasang oleh para Pemain, dan Juga akan ada keterangan tentang buku taktik yang dipasang di setiap tampilan perang Dan Juga dibagian cari harta, akan ada tampilan sejarah cari harta pemain 2.

Diagram Naga Setelah update patch, fitur seperti Perang Kuil Naga, Medan bahaya, CekPoin Dadu, Perang Klasik dan fitur baru Diagram Naga akan tergabung dalam fitur Ekspedisi Dalam fitur Diagram Naga, setiap Array akan memiliki 8 Pintu, dan setiap pintu memiliki 9 kartu , ketika membuka kartu ada kemungkinan dapat perak, muncul musuh, muncul elit, tambah jlh buka kartu dan muncul Jend.

Besar Setelah mengalahkan Jend. Bintang Jend. Dalam fitur ini, para pemain akan memerlukan roh bintang untuk menaikkan bintang yang ada pada setiap jendral, untuk setiap bintang yang terbuka, jend.

Pet tingkat 7 Suanni 4. Dan Ketua legion juga akan mendapatkan Spec tambahan selama 24 jam kedepan, dan akan hilang sebelum dimulainya Perang Perang Legion Berikutnya 5. Hu Ganti Mustika Akan ada 1 item baru di kota dagang yaitu Hu Ganti Mustika, fungsinya untuk menukar mustika emas dan mustika jingga, dengan ketentuan mustika emas hanya bisa ditukar dengan mustika emas yang setingkat, begitu juga dengan mustika jingga.. Dan setelah ditukar, lvl mustika tidak akan berubah 6.

Pemain bisa memilih membuat Legion baru atau masuk Legion Negara yang sudah ada. Membuat Legion baru perlu sejumlah perak. Ketika Level Legion diatas level 15, maka apabila ketua Legion tidak online lebih dari 3 hari, maka pemain dengan nilai kontribusi tertinggi yang akan menjadi pemimpin Legion.

Level dari bangunan ini membatasi level bangunan lainnya. Semakin tinggi warna semakin tinggi pula SPEK armor tersebut. Membuat atau naik level membutuhkan material yang didapat dari dalam permainan. Bisakah melubangi? Misalkan armor level 10 ada 3 lubang yang bisa dipakai. Armor pada Pendekar Naga tidak perlu dilubangi. Bisa langsung di inlay. Jumlah lubang berkaitan dengan level armor.

Pemain dapat lewat pemurnian menaikan SPEK armor. Armor ketika dinaikan level akan otomatis mewariskan sejumlah penguatan level.

Senjata lvl 30 dan set aksesoris bisa didapat dari VIP. Dapat menampung Jendral yang tidak terpakai. Di bagian bawah tampilan utama dapat mengubah teknik jendral utama. Kenapa ada di depan dan ada yang di belakang? Setiap menghabiskan 10 Emas dapat 1 poin, Poin VIP dapat diperoleh tiap hari dan akan menjadi nilai pertumbuhan. Untuk informasi lebih jelas kunjungi website kami. Klik di kanan atas tampilan utama, pilih tampilan sahabat, dan tulis nama pemain yang ingin anda add untuk menjadi sahabat anda.

Keunggulan punya pet adalah mempunyai kesempatan untuk menyerang dulu. Juga bisa lewat goyang pohon rejeki utnuk dapat perak dan gem.



0コメント

  • 1000 / 1000